Penyusunan kebijakan pertanian yang berkelanjutan di era perubahan iklim merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan saat ini. Dengan kondisi iklim yang semakin tidak menentu, dibutuhkan langkah-langkah strategis dalam mengelola sektor pertanian agar tetap berkelanjutan.
Menurut Dr. Andi Amri, ahli pertanian dari Universitas Gadjah Mada, “Perubahan iklim akan berdampak signifikan terhadap produksi pertanian di masa mendatang. Oleh karena itu, penyusunan kebijakan yang berkelanjutan menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan dan mengurangi risiko kerentanan terhadap perubahan iklim.”
Salah satu langkah penting dalam penyusunan kebijakan pertanian yang berkelanjutan adalah dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekologi dan keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. Ir. Haryono Suyono, pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor, yang menyatakan bahwa “Kebijakan pertanian yang berkelanjutan harus mampu mengintegrasikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.”
Tak hanya itu, kebijakan pertanian yang berkelanjutan juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan iklim yang semakin ekstrem. Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantara, ahli pertanian dari Universitas Padjajaran, menegaskan bahwa “Peningkatan produktivitas pertanian harus diimbangi dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan petani agar sektor pertanian dapat tetap berkelanjutan di era perubahan iklim.”
Dengan demikian, penyusunan kebijakan pertanian yang berkelanjutan di era perubahan iklim memerlukan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan solusi yang holistik dan berkelanjutan. Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran penting dalam mendukung implementasi kebijakan tersebut agar sektor pertanian dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan di masa depan.