Isu perubahan iklim semakin menjadi perhatian utama di Indonesia karena dianggap sebagai ancaman terbesar bagi kesejahteraan masyarakat. Menurut Prof. Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Dewan Pembina Indonesian Climate Change Trust Fund (ICCTF), perubahan iklim telah menyebabkan bencana alam yang semakin sering terjadi, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Hal ini disebabkan oleh faktor geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan terletak di wilayah Samudera Hindia dan Pasifik yang rentan terhadap cuaca ekstrem.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan suhu global hingga 4 derajat Celsius pada tahun 2100. Hal ini akan berdampak pada naiknya permukaan air laut dan menimbulkan banjir di berbagai daerah pesisir Indonesia.
Menurut Prof. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, untuk mengatasi isu perubahan iklim, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penggunaan energi terbarukan dan penghijauan.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan, diharapkan masyarakat Indonesia dapat bersama-sama menjaga kelestarian alam demi kesejahteraan generasi masa depan. Isu perubahan iklim bukanlah tanggung jawab satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama untuk melindungi bumi kita.