Perubahan iklim dan bencana alam di Indonesia merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kedua fenomena ini saling terkait dan bahkan dapat memperparah kerentanan masyarakat. Di Indonesia, bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan sering kali terjadi sebagai dampak dari perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan suhu udara dan curah hujan yang tidak stabil di Indonesia. Hal ini berdampak langsung pada frekuensi dan intensitas bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah. Bencana seperti banjir bandang di Sentani, Papua, pada Maret 2019 menjadi salah satu contoh nyata dari keterkaitan antara perubahan iklim dan bencana alam.
Ahli lingkungan dari Institut Teknologi Bandung, Prof. Sutopo, mengungkapkan bahwa tingginya tingkat kerentanan masyarakat Indonesia terhadap bencana alam juga disebabkan oleh faktor sosial dan ekonomi. “Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sering kali memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk menghadapi ancaman bencana,” ujar Prof. Sutopo.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang belum optimal dalam mengelola risiko bencana juga turut memperparah kerentanan masyarakat terhadap bencana alam. Dr. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Direktur Jenderal Pengendalian Bencana Alam, menyatakan bahwa pentingnya kerja sama lintas sektor dan partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana. “Kita perlu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana alam, serta melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan yang lebih proaktif,” ungkap Dr. Dwikorita.
Untuk mengatasi kompleksitas masalah ini, diperlukan sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta. Upaya adaptasi terhadap perubahan iklim dan peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana alam harus menjadi prioritas bersama. Hanya dengan kerja sama yang kuat dan langkah konkret yang diambil, masyarakat Indonesia dapat lebih tangguh dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan bencana alam di masa depan.