Perubahan iklim merupakan salah satu masalah lingkungan yang semakin mengkhawatirkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dampak buruk perubahan iklim telah mengancam kehidupan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut Dr. Arief Wijaya, pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, “Perubahan iklim telah menyebabkan cuaca ekstrem yang dapat berdampak buruk bagi kehidupan manusia, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.” Hal ini sesuai dengan temuan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Salah satu dampak buruk perubahan iklim yang paling terasa di Indonesia adalah meningkatnya intensitas bencana alam. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, jumlah bencana alam di Indonesia meningkat secara signifikan. Banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan menjadi ancaman serius bagi kehidupan masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, “Kita perlu segera mengambil tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan kebijakan yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak buruk perubahan iklim.” Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030.
Selain itu, perubahan iklim juga berdampak negatif terhadap sektor pertanian dan perekonomian. Peningkatan suhu dan pola hujan yang tidak teratur dapat mengurangi hasil panen dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, penting bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha, untuk bekerjasama dalam mengatasi dampak buruk perubahan iklim. Edukasi mengenai pentingnya pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca perlu ditingkatkan agar kita dapat menjaga kehidupan di Indonesia untuk generasi mendatang.