Peran ekosistem daratan dalam menjaga keanekaragaman hayati menjadi semakin penting dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Ekosistem daratan adalah kumpulan interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan fisik di daratan, seperti hutan, padang rumput, dan sawah. Keanekaragaman hayati merupakan keberagaman jenis-jenis makhluk hidup yang ada di alam.
Menurut para ahli, keanekaragaman hayati memiliki nilai ekologis, ekonomis, sosial, dan budaya yang sangat penting. “Keanekaragaman hayati merupakan sumber daya alam yang berharga bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, menjaga keanekaragaman hayati harus menjadi prioritas dalam pembangunan berkelanjutan,” ujar Prof. Dr. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia.
Salah satu cara menjaga keanekaragaman hayati adalah dengan melestarikan ekosistem daratan. Ekosistem daratan memberikan tempat tinggal dan sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup, mulai dari tumbuhan hingga hewan. Melindungi ekosistem daratan berarti melindungi keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Namun, sayangnya ekosistem daratan seringkali mengalami degradasi akibat aktivitas manusia, seperti deforestasi, urbanisasi, dan pertanian yang tidak berkelanjutan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas hutan di Indonesia terus mengalami penurunan akibat pembalakan liar dan konversi lahan.
Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih serius dalam menjaga ekosistem daratan guna menjamin keberlanjutan keanekaragaman hayati. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan hidup, termasuk ekosistem daratan. Tanpa ekosistem yang sehat, keanekaragaman hayati akan terancam punah,” kata Prof. Dr. Ir. Rachmat Witoelar, mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Indonesia.
Dengan memahami dan menghargai peran ekosistem daratan dalam menjaga keanekaragaman hayati, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan hidup. Melindungi alam berarti melindungi diri sendiri dan generasi mendatang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Kehancuran alam adalah kehancuran diri kita sendiri. Kita harus mencegahnya agar kehidupan dapat berlanjut.”