Perubahan iklim dan bahaya bencana alam menjadi topik yang semakin hangat diperbincangkan belakangan ini. Kita sering kali mendengar tentang banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan fenomena alam lainnya yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. Namun, mengapa kita perlu bertindak sekarang?
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Raditya Jati, perubahan iklim merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan meningkatnya risiko bencana alam di Indonesia. “Perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana alam seperti banjir dan tanah longsor,” ujarnya.
Bahkan, menurut laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan suhu global dan intensitas bencana alam yang lebih ekstrem. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa lagi menunda untuk bertindak.
Selain itu, Direktur Eksekutif Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, juga menekankan pentingnya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim dan bahaya bencana alam. Menurutnya, “Kita perlu segera mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi lingkungan agar dapat mengurangi risiko bencana alam di masa depan.”
Tindakan untuk mengatasi perubahan iklim dan bahaya bencana alam juga telah diakui oleh Pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan dan program perlindungan lingkungan. Namun, upaya ini belum cukup jika tidak diikuti dengan kesadaran dan tindakan dari masyarakat secara luas.
Oleh karena itu, setiap individu perlu menyadari pentingnya peran kita dalam mengatasi perubahan iklim dan bahaya bencana alam. Mulai dari hal-hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, hingga mendukung kebijakan yang ramah lingkungan.
Dengan demikian, hanya dengan bertindak sekarang kita dapat melindungi bumi kita dari dampak buruk perubahan iklim dan bahaya bencana alam. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, “Kita tidak memiliki planet B, kita harus bertindak sekarang sebelum terlambat.” Jadi, mari kita bersatu untuk melindungi bumi kita bersama-sama.